PGP-1-Kabupaten Deli Serdang-Suharianto-Aksi Nyata Paket Modul 3
Nama Program “Samusaman” (Satu Murid Satu
Tanaman)
Oleh : Suharianto
Dibimbing Oleh Fasilitator Ibu Yetty Fatri Dewi
Pendamping Ibu H.Aisyah Hasibuan
A. A.Peristiwa (Facts)
1. Latar Belakang Tentang Stuasi yang dihadapi
Sekolah memiliki tujuh modal atau aset yang
potensial, mulai dari aset manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan
alam, modal finansial, modal politik, modal agama serta modal budaya, dan hal
ini perlu dikembangkan agar aset-aset tersebut lebih benar-benar bisa berdampak
pada murid dan dapat menjadi sarana serta pendorong dalam mencapai visi sekolah
yaitu Terwujudnya peserta didik yang beriman dan bertakwa, berkarakter,
berprestasi dan Peduli lingkungan.
Dalam
rangka mewujudkan peserta didik yang peduli lingkungan, perlu pembiasaan dan
pemahaman yang baik bagi murid dalam pemeliharaan tanaman, baik itu tanaman
jenis bunga atau pohon buah-buahan yang bisa dimanfaatkan untuk memperindah
lingkungan sekolah dan juga memupuk sikap tanggung jawab, mandiri dan peduli
lingkungan dalam diri murid, maka perlu dilakukan sebuah program peduli
lingkungan bagi murid-murid yaitu Program “SAMUSAMAN” (satu murid satu
tanaman).
Pelaksanaan
program Satu Murid Satu Tanaman (Samusaman) didasari oleh modal atau aset yang cukup
baik yang ada di sekolah, terutama modal manusia, modal sosial dan modal
lingkungan alam. Modal manusia, yaitu guru-guru yang berpengalaman dalam
perawatan tanaman/bunga, murid-murid yang potensial dalam pelestarian
lingkungan namun belum optimal muncul dalam pembiasaan sehari-hari dan perlu pemahaman
yang baik serta pembiasaan dalam perawatan atau kepedulian terhadap lingkungan,
dan kepala sekolah yang selalu peduli terhadap keindahan lingkungan, sedangkan
modal sosial yaitu orang tua/wali murid yang selama ini selalu memberikan
dukungan terhadap program-program sekolah demi untuk meningkatkan prestasi atau
peningkatan karakter baik murid, sedangkan modal lingkungan sekolah juga cukup
mendukung, karena masih banyak ditemukan tanaman bunga/buah-buahan di sekitar
sekolah atau di rumah masing-masing murid, yang bisa dijadikan sarana untuk
pembiasaan karakter baik murid dalam penerapan sikap tanggung jawab, mendiri
dan peduli terhadap lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pelaksanaan Aksi Nyata
Pelaksanaan Aksi Nyata Program Satu Murid Satu Tanaman (Samusaman) yang dilaksanakan di UPT SPF SDN 10538 Tanjung Siporkis berjalan berkisar selama satu bulan, yaitu di bulan Juli tahun 2021. Adapun tahapan-tahapan yang saya lakukan adalah sebagai berikut :
-
Merencanakan Program yang berdampak pada murid
-
Melakukan koordinasi dan komunikasi kepada kepala
sekolah, rekan guru, orang tua murid terhadap program yang akan dilaksanakan
-
Memberikan pemahaman kepada murid kelas IV dan V SD tentang
program yang akan dilaksanakan di sekolah serta tujuan atau manfaatnya bagi
murid dan sekolah yaitu program “SAMUSAMAN” (Satu Murid satu Tanaman)
-
Melaksanakan Program kegiatan sesuai rencana dan waktu
yang ditentukan
-
Pembagian Polibag/Pot kepada masing-masing murid
(Kelas IV dan V)
-
Penanam tanaman (Boleh
Jenis tanaman bunga atau pohon buah-buahan) dalam Polibag atau Pot oleh
masing-masing murid
-
Perawatan tanaman (bunga atau Pohon Buah), penyiraman
bunga atau pemupukan) oleh masing-masing murid di rumahnya.
-
Monitoring dan Observasi terhadap kegiatan
penanaman/perawatan tanaman di rumah murid.
-
Penyerahan tanaman murid kepada wali kelas/guru untuk
ditanam dilingkungan di sekolah
-
Perawatan tanaman oleh masing-masing murid setiap
harinya (penyiraman) di sekolah.
- Memberikan
reward terhadap murid-muird yang benar-benar merawat tanamannya dengan baik
(dari hasil monitoring dan observasi)
- Menyampaikan
hasil observasi dan monitoring kepada rekan sejawat dan kepala sekolah.
- Merefleksi
dan mengevaluasi hasil program yang telah dijalankan dan memberikan perbaikan
untuk berikutnya.
3. Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan
Program Satu Murid Satu Tanaman (Samusaman)
dilakukan bertujuan untuk menanamkan serta membiasakan murid dalam penerapan
sikap tanggung jawab dalam menjalan tugas dan kewajiban, dalam hal ini dalam
penanaman dan perawatan tanaman, serta pembiasaan sikap mandiri dan pembiasaan
sikap kepedulian terhadap lingkungan.
Dari hasil monitoring dan observasi yang
dilakukan, terlihat murid-murid sangat antusias dan senang dalam mengikuti dan
menerapkan program ini, murid dari penjelasan tentang apa tujuan dan manfaat program
ini dijalankan, pembagian polibag kepada masing-masing murid sebagai tempat
untuk menanam tanaman, dilanjutkan dengan penaman tanaman bunga atau pohon
buah-buahan oleh masing-masing murid, kemudian penyiraman/perawatan tanaman
setiap harinya di rumah masing-masing murid agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dan selanjutnya penyerahan tanaman tersebut kepada pihak
sekolah yang diwakili oleh wali kelas masing-masing.
Sikap atau karakter tanggung jawab murid sudah
terlihat dalam diri murid, selama mengikuti program ini, yaitu pada saat murid
bersedia menanam serta merawat tanamannya denganb baik di sekitar rumahnya
masing-masing berkisar kurang lebih dua minggu lamanya. Sikap mandiri juga
sudah terlihat ketika murid mandiri dalam menanam tanamannya, menyiramnya
setiap hari tanpa harus disuruh guru atau orang tua, walaupun masih ada
beberapa orang murid yang harus diingatkan oleh orang tunya dalam menyiram
tanaman setiap harinya. Begitu pula sikap peduli lingkungan murid juga sudah
terlihat dalam diri murid, ketika murid bersedia merawat tanamannya
masing-masing baik di rumah atau di sekolah dan juga bersedia memberikan
tanamannya tersebut kepada pihak sekolah yang diperuntukkan untu memperindah
lingkungan sekolah dan membuat sekolah menjadi berseri.
Selanjutnya di akhir program, saya sebagai
penangunggung jawab program, melaporkan kepada rekan-rekan guru dan kepala
sekolah terkait hasil atau temuan dari pelaksanaan program yang berdampak pada
murid yaitu program Satu Murid Satu Tanaman ini (Samusaman) dan meminta saran
atau masukan dari mereka (Rekan-rekan guru dan kepala Sekolah) agar program ini
bisa berjalan dengan baik kedepannya, dan berharap program ini bisa terus
dipertahankan penerapannya, agar bisa menjadikan murid-murid yang berkaarakter
baik, berprestasi dan peduli lingkungannya.
Dari hasil observasi juga terlihat bahwa
sebagian besar orang tua/wali murid sangat mendukung program ini, dimana orang
tua juga ikut andil mengamati tanaman anak, mengingatkan anak apakah tanamannya
sudah disiram atau belum setiap harinya. Kemudian orang tua juga menemani
anaknya untuk mengantarkan hasil tanamannya ke sekolah untuk di serahkan kepada
pihak sekolah untuk memperindah lingkungan sekolah.
B. Perasaan (Feelings)
Dalam melaksanakan program Satu Murid Satu Tanaman (Samusaman) awalnya saya merasa ragu hal ini bisa berjalan dengan baik, karena dilaksanakan dimasa pandemic dan juga harus melibatkan banyak pihak, mulai dari rekan-rekan guru sejawat, kepala sekolah, murid-murid, hingga orang tua/atau wali murid, namun setelah program mulai berjalan saya merasa sangat bangga kepada anak-anak murid karena mereka anstusias mengikuti dan menjalan program ini dari awal hingga selesai, kepala sekolah dan rekan –rekan guru juga mendukung penerapan program ini, bahkan orang tua siswa sebagian besar juga mendukung terlaksanakan program ini.
Pada saat melihat murid mulai menanam dan merawat tanamannya secara mandiri disekitar rumahnya masing-masing dan penuh rasa tanggung jawab dalam perawatnnya (murid mengirimkan foto proses penanam dan perawatan dari Aplikasi Whatsapp), mucul perasaan senang dan bangga pada setiap murid, karena tujuan dari pelaksanan program ini bisa tercapai, walaupun harus terus dikembangkan, dibiasakan dan ditingkatkan agar bisa menjadi sebuah karakter baik yang konsisten.
Setelah melaksanakan program ini, ada juga perasaan dan kepercayaan diri untuk dapat mengembangkan program ini pada semua murid an di semua kelas yaitu kelas 1 s.d 6, yang sebelumnya hanya pada kelas 4 dan 5. Pada tahap berikutnya sehingga bisa menerapkan pada semua siswa di sekolah.
C. Pembelajaran (Findings)
Pembelajaran yang bisa saya dapat dari penerapan program ini yaitu:
1.
Program yang berdampak pada murid akan bisa
dilaksanakan dengan baik jika ada kerjasama yang baik dengan semua pihak
(Kepala Sekolah, guru, murid dan orang tua/wali murid)
2.
Observasi dan monitoring perlu dilakukan dalam
upaya mengawasi, mendorong dan mengontrol sebuah program sekolah apakah program
tersebut berjalan dengan baik atau perlu dikoreksi atau diperbaiki.
3.
Untuk menggerakkan orang lain seperti guru rekan
sejawat, murid atau orang tua murid diperlukan komunikasi yang baik serta pemberian
keteladanan atau contoh yang positif, dan ini terus dilatih dan dibiasakan agar
bisa lebih profesioanl kedepannya mampu menggerakkan orang yang lebih banyak
dan bisa memberikan perubahan positif yang lebih besar dalam penerapan program
yang berdampak pada murid.
4.
Membuat perubahan itu tidak harus dimulai dari
sesuatu yang besar, namun bisa dilakukan dari sesuatu yang kecil dan mudah
dilaksanakan, namun apabila perubahan yang kecil itu bisa konsisten diterapkan
akan membawa perubahan yang besar juga, seperti halnya program Samusaman ini,
jika murid sudah terbiasa dan konsisten untuk merawat dan menjaga tanaman
dengan baik setiap harinya, maka akan dapat mewujudkan karakter dalam diri
murid dan lingkungan sekolah yang indah.
5.
Pelaporan hasil kegiatan program kepada kepala
sekolah atau rekan guru di sekolah perlu dilakukan, untuk dapat mengukur apakah
kegiatan dapat berhasil berjalan sesuai dengan perencanaan atau tidak, serta
dapat menerima saran atau masukan positif dari semua pihak untuk perbaikan program
di masa yang akan datang.
D. Penerapan ke depan (Future)
Setelah melaksanakan aksi nyata pada modul 3.3. ini tentunya ada beberapa hal yang perlu perbaikan kedepannya, yaitu :
1) Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dalam
team program di sekolah, sehingga semua pihak bisa berperan aktif secara penuh
atas perannya masing-masing,
2) Komunikasi dan pendekatan yang lebih baik kepada orang tua/wali murid agar para orang tua bisa lebih mendukung penerapan program-program sekolah yang berpihak pada murid, dan mendorong pembiasaan karakter khususnya sikap tanggung jawab, sikap mandiri dan peduli lingkungan serta sikap positif lainnya di lingkungan sekolah dan di rumah masing-masing.
3) Pendekatan terhadap beberapa orang murid yang pasif atau terkendala dalam penerapan program, sehingga semua murid diharapkan bisa berperan aktif dalam pelaksanaan program dan mendapatkan manfaat yang lebih besar dalam peningkatan prestasi dan perbaikan karakter yang lebih baik.
Lampiran Foto Kegiatan Aksi Nyata Modul 3.3