Senin, 21 Januari 2019

RPP PAI dan BP Kelas II Sem.I



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah               : SDN ...
Mata Pelajaran    : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester   : II/1
Tema                   : Nabi Muhammad SAW Teladanku
Sub Tema            : Sikap Jujur Nabi Muhammad SAW
Alokasi Waktu    : 1 x 4 Jam Pelajaran


A. Kompetensi Inti
     KI-1  :  Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
     KI-2 :  Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
     KI-3 :         Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
    KI-4   :  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator
NO.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.
1.15   Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
1.15.1    Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.
2.15   Menunjukkan sikap jujur dan kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
2.15.1 Menunjukkan sikap jujur.
3.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.15.1    Menyebutkan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.15.2    Menjelaskan sikap jujur dari kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.15.1    Menceritakan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.15.2    Menceritakan kisah singkat keteladanan Nabi Muhammad
saw.


C. Tujuan Pembelajaran
      Melalui tanya jawab, latihan, dan diskusi, peserta didik dapat:  
      a. Berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
      b. Menyebutkan sikap jujur Nabi Muhammad saw dengan benar
      c. Menunjukkan sikap jujur dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
Sikap Jujur Nabi Muhammad saw.

Ketika bulan Rajab tiba, seluruh umat Islam tentunya teringat akan peristiwa isra dan mi’rajnya Rasulullah. Yaitu, perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha dan kembali dengan membawa ‘pesan’ untuk menunaikan shalat lima waktu. Kejadian malam itu merupakan ujian untuk umat Islam. Seberapa besarkah keyakinan mereka terhadap kejujuran Rasulullah dan risalah yang dibawanya?
Kini, yang perlu menjadi pusat perhatian umat Islam hanya satu. Yaitu, pentingnya kejujuran. Kenapa Abu Bakar begitu meyakini kejadian itu? Jawabannya hanya satu, karena buah sifat jujur Rasulullah itu sendiri. Bukan cerita asing lagi bagaimana kejujuran Rasulullah sebelum diangkat menjadi Rasul. Seluruh orang Quraisy bahkan Abu Jahal, pembesar suku Quraisy sekali pun sangat mengakui kejujuran Rasulullah. “Sesungguhnya kami tidak mendustaimu, hanya saja kami mendustai ajaran yang kamu bawa.” demikian komentar Abu Jahal akan kejujuran Rasulullah di hadapan suku Quraisy.
Bahkan, jika dirunut lebih jauh dan mendalam. Khadijah, isteri Rasulullah yang selalu bersamanya, sungguh sangat mengagumi kejujuran Rasulullah. Sehingga kata-kata kekagumannya itu pun muncul bak air mengalir ketika Rasulullah menerima wahyu pertama kali, “Bergembiralah, Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Demi Allah, seseungguhnya kamu adalah orang yang senantiasa menjalin hubungan silaturahmi dan selalu berkata benar.” Kata Khadijah sambil menenangkan Rasulullah yang begitu ketakutan setelah bertemu Jibril di Gua Hira.
Subhaanallah, sifat jujur Rasulullah bukan saja tampak dalam kondisi serius. Saat sedang bercanda, Rasulullah pun tetap konsisten berperilaku jujur. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmiżi, bahwa datang seorang perempuan yang sudah lanjut usia menemui Rasulullah dan memohon agar didoakan masuk surga. Lantas Rasulullah menjawab, “Wahai ibu, sungguh surga itu tidak akan dimasuki perempuan tua.” Kontan, perempuan tua itu menangis. Kemudian Rasulullah berkata kembali, “Aku mendapat kabar bahwa tidak akan masuk surga perempuan yang sudah tua, karena Allah mengatakan, “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan sebaya umurnya”. (Q.S. al-Waqi‘ah /56: 35-37). Seketika itu juga perempuan yang menangis tadi pun tersenyum, dan mengetahui  bahwa di dalam surga tidak ada lagi yang tua, semuanya dijadikan muda.
Karena itu, Rasulullah  senantiasa mengingatkan umatnya untuk selalu berkata jujur dan menjauhi sifat dusta. Rasulullah berpesan, “Berperilaku jujurlah kamu. Sesungguhnya kejujuran menuntun kepada kebaikan. Kebaikan menunjukkan jalan menuju surga. Setiap manusia yang selalu berkata jujur dan memilih kejujuran hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Jauhilah kamu dari sifat sombong. Sesungguhnya kesombongan itu menuntun ke arah kedurhakaan. Kedurhakaan membawa ke neraka. Setiap manusia yang selalu berbohong dan memilih kebohongan hingga tertulis di sisi Allah sebagai pendusta.” Subhaanallah, Maha Suci Allah …
Mengikuti sifat Rasulullah adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim.

Katakanlah (wahai Muhammad), Jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
(Q.S. Ali Imran /3: 31).

Dengan jujur pada diri sendiri maka kita akan jujur pada apa-apa yang mengikuti kita, seperti malam mengikuti siang. Dan itu akan berdampak hidup jujur di masyarakat. Kejujuran akan membawa pada kemaslahatan umat. Dalam lingkungan pendidikan, misalnya di sekolah, anak jujur harus dapat menjaga amanah, tidak suka berbuat curang, anak harus jujur terhadap Allah Swt terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap guru, terhadap teman. Contoh lainnya jika mengerjakan soal ulangan, tidak suka menyontek dan berusaha untuk selalu dikerjakan sendiri.

E. Metode Pembelajaran
Model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di antaranya (1) ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film yang bersifat kontekstual kekinian), (2) diskusi dalam bentuk the educational-diagnose meeting artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media:
    Multimedia interaktif, Gambar/poster, dan media lain yang relevan.
2. Alat:
    CD, proyektor, laptop, televisi, vcd player, layar, dan alat lain yang relevan.
3. Sumber Pembelajaran:
a.       Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Untuk SD/MI Kelas II.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No.
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan
1)    Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2)    Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3)    Menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.
4)    Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5)    Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang relevan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
6)    Beberapa alternatif model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di antaranya (1) ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film yang bersifat kontekstual kekinian), (2) diskusi dalam bentuk the educational-diagnose meeting artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam  pelaksanaan diskusi.

10 menit
2.
Kegiatan Inti
1)     Peserta didik mengamati gambar/ilustrasi berseri tentang sikap jujur di lingkungan sekolah di dalam buku teks dan guru memberikan petunjuk secara teknis proses observasi.
2)     Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang telah diamatinya. Apabila peserta didik mengalami kesulitan, guru memberikan bimbingan dan panduan (stimulus) agar mereka mencari tahu dengan cara menanya.
3)     Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa, tetapi mengapa dan bagaimana.
4)     Pertanyaan peserta didik diinventarisir guru.
5)     Selanjutnya secara individu maupun berkelompok diadakan diskusi untuk menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan.
6)     Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan sistematis.
7)     Peserta didik mengemukakan pendapat tentang gambar tersebut.
8)     Selanjutnya guru memberi penjelasan tentang maksud gambar: Siswa-siswa yang sedang bermain menemukan uang di halaman sekolah. Penemuan uang tersebut dilaporkan kepada guru. Kemudian guru mengumumkan siapakah yang merasa telah kehilangan uang.
9)     Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kisah singkat keteladanan Nabi Muhammad saw terkait sikap jujur.
10) Dari hasil menyimak kisah tersebut, peserta didik diberikan
1.      kesempatan untuk bertanya baik secara individu maupun secara
2.      berkelompok.
11) Peserta didik membuat rumusan dengan mengaitkan keteladanan Nabi Muhammad saw, sikap/perilaku jujur dengan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual).
12) Menyampaikan hasil diskusi baik secara individu maupun  perwakilan kelompok dan menyampaikan kesimpulan.
13) Selanjutnya ulangi langkah nomor 3 s.d. nomor 9 (observasi dengan cara menyimak)
14) Pada rubrik “Sikapku”, guru meminta peserta didik bersama-sama mengucapkan “aku selalu berkata dan berbuat jujur”
15) Peserta didik bernyanyi baris per baris lagu tentang aku anak jujur, dibimbing oleh guru.
16) Pada rubrik “Ayo Kerjakan”
a)      Peserta didik secara sendiri-sendiri/berpasangan dengan teman sebangku/kelompok mengamati dan menceritakan gambar tersebut
b)      Menentukan sikap yang harus dilaksanakan
17)Pada rubrik “Insya Allah Aku Bisa” guru membimbing peserta didik untuk memberikan tanda () pada rubrik ‘ya’ atau ‘tidak’. Rubrik ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik menilai diri sendiri. Namun penilaian itu akan menjadi bahan pengecekan baik oleh guru atau orang tua (rubrik interaksi guru dan orang tua).

115 menit
3.
Penutup
1)      Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
2)      Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
3)      Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas, baik secara individu maupun kelompok.
4)      Menyampaikan rencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya.

Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi, diminta mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan berupa gambar yang menceritakan perilaku jujur. Misalkan dengan mengamati gambar di samping.
Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (mencapai KKM), guru menjelaskan kembali materi kisah sikap jujur Nabi Muhammad saw (lihat di rubrik pengembangan materi).
Selanjutnya melakukan penilaian kembali (lihat poin 6) dalam kegiatan mengamati gambar yang sejenis. Pelaksanaan Remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.

Interaksi Guru dan Orang tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf (halaman terakhir Pelajaran 1). Dapat juga dilakukan dengan menggunakan buku penghubung guru dan orang tua atau komunikasi langsung dengan orang tua untuk mengamati perilaku jujur anak dalam
keluarganya. Misalnya orangt ua diminta mengamati perilaku jujur anaknya kepada saudaranya.

15 menit

H. Penilaian
     Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan individu menjawab pertanyaan pada rubrik “Ayo Berlatih”
      Penskoran
      Menjawab benar dan lengkap = 4
      Menjawab benar kurang lengkap = 3
      Menjawab benar kurang tepat = 2
      Menjawab tapi salah = 1

      Kunci jawaban
      Kunci jawaban ini dapat dikembangkan guru. Maksudnya dimungkinkan siswa menjawab dengan jawaban lain. Apabila jawabannya benar (tidak bergantung pada bacaan yang ada) maka skornya tetap benar.

      Nama siswa: …………………………………..
Kunci jawaban
skor
  1. Seluruh umat manusia
1 – 4
  1. Perkataan dan perbuatan
1 – 4
  1. Al-Amin
1 – 4
  1. Beruntung
1 – 4
  1. Merugi
1 – 4
Skor maksimum
20
Nilai siswa = (nilai perolehan : 20) x 100

Penjelasan:
Misalnya jika siswa dapat menjawab benar dan lengkap untuk 3 nomor, 1 nomor kurang lengkap, 1 nomor lagi salah, maka skor yang diperoleh adalah: 16. Jadi nilai siswa adalah 8. Demikian seterusnya.

Penilaian sikap:
Tidak mudah melakukan penilaian terhadap peserta didik untuk memastikan apakah perilaku peserta didik mengamalkan nilainilai kejujuran, kalaupun hendak dinilai, maka penilaian yang
tepat adalah menggunakan pengamatan. Dalam memberikan nilai dapat menggunakan kriteria sebagai berikut.

SB=sangat baik
B=baik
C=cukup
K=kurang

Penilaian semacam ini dikategorikan ke dalam penilaian proses yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat kompetensi siswa. Tidak dimaksudkan untuk membuat perbandingan antarindividu. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa kesulitan belajar, serta motivasi belajar. Penilaian atas sikap jujur siswa juga sering memerlukan pengamatan yang teliti, bila perlu klarifikasi, sehingga diketahui tingkat keakuratan dan keajegannya.
                                          









Mengetahui,
Kepala SD.....



...............................................
NIP. ......................................
......................,

Guru PAI dan Budi Pekerti Kelas 2,



.................................................
NIP. ........................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar